Salah satu warga Desa Lambego, Maliki, (52 Th) saat dihubungi via telpon, Selasa (14/12) mengatakan bahwa getaran ini sangat terasa dan membuat kami panik.
“Saya bersama istri dan anak serta warga lainnya lari ke kebun yang berada di daratan tinggi sebagai tempat pengungsian. Sampai saat ini Pukul 16.40 Wita kami masih berada di kebun. Kami takut pulang karena ada berita akan masih ada gempa susulan. Saat ini situasi di kampung sudah kosong,” kata Maliki.
“Kami sudah mendapat bantuan sembako dari pemerintah desa, sementara ini saya angkut air naik ke kebun untuk kebutuhan,”
Ia melihat sudah banyak rumah warga dan bangunan pemerintah desa ambruk akibat gempa tersebut, tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Lambego Mashuddin saat dihubungi mengatakan bahwa warganya masih berada ditempat pengungsian.
“Rumah warga dan bangunan lainnya yang roboh akibat gempa saya sudah laporkan ke Bupati, tidak ada korban jiwa,” ujar Mashuddin.
Mashuddin menyampaikan kepada warganya untuk tidak panik dan jangan mudah percaya terhadap issu issu yang tidak benar. (mj)